MAKALAH
HADITS TAHLILI
“ADANYA WAKTU MUSTAJAB UNTUK DO’A DI
MALAM HARI”
Disusun Oleh:
KELOMPOK 6
CHOIRUNNISA (4715137109)
ROHIMAH
SEPTIANA (4715132618)
ILMU
AGAMA ISLAM
FAKULTAS
ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS
NEGERI JAKARTA
2015
BAB I
PENDAHULUAN
I.1.
Latar Belakang
Tidak dapat dipungkiri bahwa hidup ini keras dan penuh dengan problematika kehidupan yang pelik. Banyak orang yang
dilanda berbagai masalah dan ujian
yang terus-menerus dating silih berganti.
Nah mengingat bahwa sebagai hamba
Allah patutlah berdo’a untuk menyerahkan diri dan meminta pertolongan serta kekuatan dalam menjalani kehidupan, maka bagi siapa
yang berhasil melewati semua ujian kehidupan ini dapat menumbuhkan sikap mental yang kuat, meneguhkan iman, dan memperkuat jiwa dalam menjalani kehidupan sehingga jiwa dan rohani akan lebih siap menantang kerasnya kehidupan ini.
Memang kita dibebaskan untuk kapan dan dimana saja berdo’a,
namun layaknya hidup terdapat waktu-waktu dimana waktu itu diistimewakan atau waktu
yang biasa saja. Adapun demikian, Allah pula memberikan waktu-waktu istimewa yang menjadikan kita dianjurkan untuk berdo’a dan ada beberapa waktu istimewa atau mustajab yang Allah anjurkan untuk berdo’a.
Misalnya: sewaktu malam,
dihari jum’at, diwaktu hujan, dan di waktu-waktu yang lain.
Meskipun Allah tidak membatasi kita untuk berdo’a kepada-Nya.
Jika dicontohkan pada kehidupan sehari-hari, sebagian masyarakat menyakini bahwa ada waktu yang ketika mereka berdo’a kepada Allah adalah pada waktu sepertiga malam (saat-saat terakhir diwaktu malam)
yang dimulai dengan tidur terlebih dahulu. Namun, ada pula yang beranggapan tidak masalah jika kita tidak tidur terlebih dahulu akan tetapi kita ingin berdo’a diwaktu malam, terlebih lagi jika
orang tersebut mengidap penyakit insomnia.
Dapat disimpulkan, bahwa waktu mustajab untuk berdo’a
agar diqabulkan Allah adalah rahasia waktu, dimana hanya Dialah
yang mengetahui kapan waktu yang mustajab untuk berdo’a
agar diqabulkannya do’a.
Namun perlu diketahui,
jika hanya berpatokan padawaktu-waktu mustajab lantas tidak ada satu pun hamba Allah yang hendak berdo’a, ini suatu pemikiran
yang tidak seharusnya dijadikan suatu keyakinan, maka hendaklah sebagaihamba
Allah tetap berdo’a apapun dan dimanapun berada.
Dalam penulisan makalah ini sangat perlu menentukan tujuan,
karena setiap pekerjaan yang tidak ditentukan tujuannya tidak akan mencapai sasaran
yang tepat dan jelas. Oleh karena itu penulisan ini bertujuan untuk : Mengetahui adanya waktu mustajab untuk do’a di malam hari.
BAB II
PEMBAHASAN
II.1.
Hadits Utama dan Terjemahan
Sumber : Muslim
Kitab : Shalatnya musafir dan penjelasan tentang qashar
Bab : Di waktu malam ada satu waktu yang doa sangat mustajab
No. Hadist : 1259
Kitab : Shalatnya musafir dan penjelasan tentang qashar
Bab : Di waktu malam ada satu waktu yang doa sangat mustajab
No. Hadist : 1259
و
حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا جَرِيرٌ عَنْ الْأَعْمَشِ
عَنْ أَبِي سُفْيَانَ عَنْ جَابِرٍ قَالَ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ فِي اللَّيْلِ لَسَاعَةً لَا يُوَافِقُهَا
رَجُلٌ مُسْلِمٌ يَسْأَلُ اللَّهَ خَيْرًا مِنْ أَمْرِ الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ
إِلَّا أَعْطَاهُ إِيَّاهُ وَذَلِكَ كُلَّ لَيْلَةٍ
Terjemah Hadits :
Telah menceritakan kepada kami Utsman bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Jarir dari Al A'masy dari Abu Sufyan dari Jabir ia berkata; Saya mendengar Nabi Shallallahu 'Alaihi wasallam bersabda:
"Sesungguhnya di waktu malam terdapat suatu saat, tidaklah seorang muslim mendapati saat itu, lalu ia memohon kebaikan kepada Allah 'azza wajalla baik kebaikan dunia maupun akhirat,
kecuali Allah memperkenankannya. Demikian itu terjadi pada setiap malam."
II.2.
Jalur Sanad
Jalur sanad ke-1
![]() |
|||
![]() |
|||
![]() |
|||
![]() |
|||
![]() |
|||
![]() |
|||
![]() |
|||
![]() |
|||
![]() |
|||
![]() |
|||
![]() |
II.3.
Hadits Penguat dan Arti
Sumber :
Muslim
Kitab :
Shalatnya musafir dan penjelasan tentang qashar
Bab :
Di waktu malam ada satu waktu yang doa sangat mustajab
No. Hadist :
1260
رَسُولَ أَنَّ جَابِرٍ عَنْ أَالزُّبَيْرِ بِي عَنْ مَعْقِلٌ حَدَّثَنَا أَعْيَنَ بْنُ الْحَسَنُ حَدَّثَنَا شَبِيبٍ بْنُ سَلَمَةُ حَدَّثَنِي و
إِيَّاهُ أَعْطَاهُ إِلَّا خَيْرًا اللَّهَ يَسْأَلُ مُسْلِمٌ عَبْدٌ يُوَافِقُهَا لَا سَاعَةً اللَّيْلِ إِمِنْ نَّ قَالَ وَسَلَّمَ عَلَيْهِ اللَّهُ صَلَّى اللَّهِ
Terjemahan Hadits :
Dan telah menceritakan kepadaku Salamah bin Syabib telah
menceritakan kepada kami Al Hasan bin A'yan telah menceritakan kepada kami
Ma'qil dari Abu Zubair dari Jabir bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Sesungguhnya di antara waktu malam itu terdapat suatu saat,
tidaklah seorang muslim menemui saat itu dan memohon kebaikan kepada Allah,
kecuali Allah akan memperkenankannya."
II.4.
Jalur Sanad (Hadits Penguat)
![]() |
|||
![]() |
|||
![]() |
|||
![]() |
|||
![]() |
|||
![]() |
|||
![]() |
|||
![]() |
|||
![]() |
|||
![]() |
II.5. Penjelasan Hadits
إِنَّ فِي اللَّيْلِ
لَسَاعَةً لَا يُوَافِقُهَا رَجُلٌ مُسْلِمٌ يَسْأَلُ اللَّهَ خَيْرًا مِنْ أَمْرِ
الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ إِلَّا أَعْطَاهُ إِيَّاهُ وَذَلِكَ كُلَّ لَيْلَةٍ
("Sesungguhnya di waktu
malam terdapat suatu saat, tidaklah seorang muslim mendapati saat itu, lalu ia
memohon kebaikan kepada Allah 'azza wajalla baik kebaikan dunia maupun akhirat,
kecuali Allah memperkenankannya. Demikian itu terjadi pada setiap malam.”)
Dalam
redaksi hadits diatas terkandung keterangan bahwa keberadaan waktu mustajabah
di malam hari itu berlaku pada setiap malam. Selain itu, redaksi hadits diatas
juga mengandung anjuran untuk memanjatkan do’a diseluruh waktu malam, dengan
harapan bisa mendapatkan waktu mustajabah yang dijanjikan tersebut.
BAB III
PENUTUP
III.1.
Kesimpulan
Dalam redaksi hadits diatas terkandung keterangan bahwa keberadaan waktu mustajabah di malam hari itu berlaku pada setiap malam.
Selain itu, redaksi hadits diatas juga mengandung anjuran untuk memanjatkan do’a diseluruh waktu malam,
dengan harapan bias mendapatkan waktu mustajabah
yang dijanjikan tersebut.
Hadits diatas dapat dikatakan hadits ahad shahih gharib. Gharib karena diriwayatkan hanya dengan satu sanad. Dan meskipun periwayatannya hanya dengan satu sanad,
namun hadits ini shahih karena diriwayatkan oleh perawi yang menurut para ulama
adalah tsiqah atau terpercaya, dan sanad sampai kepada Rasulullah.
Dianjurkan kepada hamba Allah untuk selalu berdoa pada setiap malamnya. Agar mendapatkan waktu mustajab.
DAFTAR PUSTAKA
-
Lidwa
LAMPIRAN
Biografi
dan Komentar Ulama
Ulama
|
Komentar
|
Sahabat
|
v Perawi Pertama
Nama Lengkap : Jabir bin 'Abdullah bin
'Amru bin Haram
Kalangan : Shahabat
Kuniyah : Abu 'Abdullah
Negeri semasa hidup : Madinah
Wafat : 78 H
Ulama
|
Komentar
|
Ahmad Bin Hambal
|
Laisa Bihi Ba’s
|
An Nasa’i
|
Laisa Bihi Ba’s
|
Ibnu ‘Adi
|
La Ba’sa Bih
|
Yahya Bin Ma’in
|
La Syai’
|
Ibnu Hibban
|
Disebutkan Dalam ‘Ats Tsiqaat
|
Ibnu Hajar Al’asqalani
|
Shaduuq
|
v
Perawi Kedua
Nama Lengkap : Thalhah bin Nafi'
Kalangan : Tabi'in kalangan biasa
Kuniyah : Abu Sufyan
Negeri semasa hidup : Marur Rawdz
Wafat : -
Ulama
|
Komentar
|
Al 'Ajli
|
Tsiqah Tsabat
|
An Nasa'i
|
Tsiqah Tsabat
|
Ibnu Hibban
|
Disebutkan Dalam 'Ats Tsiqaat
|
Yahya Bin Ma'in
|
Tsiqah
|
Ibnu Hajar Al ‘Asqalani
|
Tsiqah Hafidz
|
Ibnu Hajar Al 'Asqalani
|
Yudallis
|
Abu Hatim Ar Rozy
|
Tsiqah Haditsnya Dijadikan Hujjah
|
v Perawi Ketiga
Nama Lengkap : Sulaiman bin Mihran
Kalangan : Tabi'in kalangan biasa
Kuniyah : Abu Muhammad
Negeri semasa hidup : Kufah
Wafat : 147 H
Ulama
|
Komentar
|
Abu Hatim Ar Rozy
|
Tsiqah
|
An Nasa’i
|
Tsiqah
|
Muhammad Bin Sa’d
|
Tsiqah
|
v
Perawi Keempat
Nama Lengkap : Jarir bin 'Abdul Hamid bin Qarth
Kalangan : Tabi'ut Tabi'in
kalanganpertengahan
Kuniyah : Abu 'Abdullah
Negeri semasa hidup : Kufah
Wafat : 188 H
v Perawi Kelima
Nama
Lengkap : Utsman bin
Muhammad bin Ibrahim bin 'Utsman
Ulama
|
Komentar
|
Adz Dzahabi
|
Hafizh
|
Yahya bin Ma'in
|
Tsiqah
|
Al 'Ajli
|
Tsiqah
|
Ibnu Hibban
|
Disebutkan dalam ats-tsiqat
|
Ibnu Hajar
|
Tsiqah hafid
|
Kalangan
: Tabi'ul Atba'
kalangan tua
Kuniyah
: Abu Al Hasan
Negeri semasa hidup
: Kufah
Wafat
: 239 H
Tidak ada komentar:
Posting Komentar